Walang sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga (paniculae) dan juga cairan buah padi yang masih pada tahap matang sususe hingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning (klorosis), dan perlahan-lahan melemah. Sampai sekarang belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama walang sangit. Di Indonesia walang sangit merupakan hama potensial yang pada kondisi tertentu dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga mencapai 50%. Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15%. Oleh karena itu pembasmian hama ini sangatlah penting dilakukan.
Hama ini dapat dikendalikan melalui beberapa cara, diantaranya:
- Mengendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar tanaman
- Meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh seragam
- Menangkap walang sangit dengan menggunakan jarring sebelum fase pembungaan
- Memberi umpan dengan ikan yang sudah busuk atau dengan kotoran ayam ke walang sangit
- Membuat perangkap dengan umpan keong dibusukkan
- Melakukan pengasapan dengan arang batu bara
- Mempergunakan kapur barus dengan cara digantung di sawah
- Semprotkan Bvr secara merata, sebelum padi masak susu, dengan dosis 1 kotak Bvr untuk 3 tangki semprot 12 – 15 liter air.
- Menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.
Rekomendasi Produk : Natural BVR, POC NASA, HORMONIK
0 comments